Jumat, 13 September 2019

RETARDASI MENTAL PADA PERKEMBANGAN ANAK


RETARDASI MENTAL PADA PERKEMBANGAN ANAK


        I.            KONDISI UMUM

Retardasi mental adalah suatu keadaan perkembangan jiwa yan terhenti atau tidak lengkap, yang ditandai dengan terhambatnya ketrampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada tingkat kecerdasan secara menyeluruh. Seperti kemampuan koginitif, bahasa verbal dan kemampuan interaksi sosial. Hambatan pada kemampaun beradaptasi hampir selalu ada, namun bila anak berada dalam sarana pendukung yang lengkap, mungkin gangguan beradaptasi ini tidak muncul.
Tingkat intelegensia bukan merupakan satu-satunya karakteristik penilian kasus retardasi mental. Bisa saja anak mengalami gangguan yang berat pada satu bidang. misalkan bahasa atau kemampuan siap diri. Kecerdasan harus berdasarkan pada semua informasi yang tersedia, seperti hasil tes psikometrik, perilaku adaptif. Agar mendapatkan diagnosis yang pasti, harus adanya penurunan tingkat  kecerdasan, yang mengakibatkan berkurangnya kemampuan beradaptasi, terhadap tuntutan lingkungan sosial sehari-hari atau hal yang berkaitan dengan kemampuan umum (global ability), dan hanya BUKAN terhadap suatu area tertentu secara spesifik.

      II.            PENGGOLONGAN KONDISI RETARDASI MENTAL.
a.      RETARDASI MENTAL  RINGAN
Bila menggunakan test IQ yang baku, berkisar antar 50-69. Pemahaman dan penggunaan bahasa cenderung terlambat,meskipun sebagian besar sudah mampu mencapai kemampuan berbicara untuk keperluan sehari-hari. Sebagian besar juga sudah mampu untuk merawat diri sendiri dan ketramilan praktis dalam kegiatan rumah tangga, walapun tingkat perkemabangannya lebih lambat dibandingan kondisi yang typical. Kesulitan utama biasanya muncul pada, pekerjaan sekolah yang bersifat akademik, seperti membaca dan menulis.           

b.      RETARDASI MENTAL SEDANG
Tingkat intelegensia biasanya berada pada rentang 35-49. Pada umumnya, dapat berada dalam kemampuan visuo-spasial (kemampuan koordinasi mata dan tangan-motorik halus), yang lebih baik dibandingan dengan kemampuan bahasa. Pada sebagian kasus sangat canggung ketika mengadakan interaksi sosial dan percakapan sederhana, hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka saja, autisme infantil dan gangguan perlembangan pervasif yang lainnya, muncul pada sebagain kasus.

c.      RETARDASI MENTAL BERAT
Tingkat intelegensia berkisar 20 -34, pada umumnya cirinya hampir sama dengan retardasi mental sedang dalam hal gambaran klinis. Namun pada kondisi retardasi mental berat, menderita gangguan motorik yang mencolok dan deficit lain yang bermakna secara kilinis, adanya kerusakan pada susunan syaraf pusat.

d.      RETARDASI MENTAL SANGAT BERAT
Tingkat intelegnsia berkisar dibawah 20. Pemahaman atas penggunaan bahasa sangat terbatas. Maksimal anak hanya memahami perintah dasar dan mengajukan permohonan sederhana. Kemampuankoordinasi mata-tangan (motorik halus), seperti memilih dan mencocokan benda, mungkin dapat dicapai, dengan pengawasan dan petunjuk yang tepat dan mampu melakukan tugas praktis rumah tangga. Biasanya ada disabilitas neurologik dan fisik lain yang berat sehingga mempengaruhi, mobilitas.