RETARDASI
MENTAL PADA PERKEMBANGAN ANAK
I.
KONDISI UMUM
Retardasi
mental adalah suatu keadaan perkembangan jiwa yan terhenti atau tidak lengkap,
yang ditandai dengan terhambatnya ketrampilan selama masa perkembangan,
sehingga berpengaruh pada tingkat kecerdasan secara menyeluruh. Seperti
kemampuan koginitif, bahasa verbal dan kemampuan interaksi sosial. Hambatan
pada kemampaun beradaptasi hampir selalu ada, namun bila anak berada dalam
sarana pendukung yang lengkap, mungkin gangguan beradaptasi ini tidak muncul.
Tingkat
intelegensia bukan merupakan satu-satunya karakteristik penilian kasus retardasi
mental. Bisa saja anak mengalami gangguan yang berat pada satu bidang. misalkan
bahasa atau kemampuan siap diri. Kecerdasan harus berdasarkan pada semua
informasi yang tersedia, seperti hasil tes psikometrik, perilaku adaptif. Agar
mendapatkan diagnosis yang pasti, harus adanya penurunan tingkat kecerdasan, yang mengakibatkan berkurangnya
kemampuan beradaptasi, terhadap tuntutan lingkungan sosial sehari-hari atau hal
yang berkaitan dengan kemampuan umum (global ability), dan hanya BUKAN terhadap
suatu area tertentu secara spesifik.
II.
PENGGOLONGAN KONDISI RETARDASI MENTAL.
a. RETARDASI
MENTAL RINGAN
Bila menggunakan test IQ yang baku, berkisar antar 50-69.
Pemahaman dan penggunaan bahasa cenderung terlambat,meskipun sebagian besar
sudah mampu mencapai kemampuan berbicara untuk keperluan sehari-hari. Sebagian
besar juga sudah mampu untuk merawat diri sendiri dan ketramilan praktis dalam
kegiatan rumah tangga, walapun tingkat perkemabangannya lebih lambat
dibandingan kondisi yang typical. Kesulitan utama biasanya muncul pada, pekerjaan
sekolah yang bersifat akademik, seperti membaca dan menulis.
b. RETARDASI
MENTAL SEDANG
Tingkat intelegensia biasanya berada pada rentang 35-49. Pada
umumnya, dapat berada dalam kemampuan visuo-spasial (kemampuan koordinasi mata
dan tangan-motorik halus), yang lebih baik dibandingan dengan kemampuan bahasa.
Pada sebagian kasus sangat canggung ketika mengadakan interaksi sosial dan
percakapan sederhana, hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka saja, autisme
infantil dan gangguan perlembangan pervasif yang lainnya, muncul pada sebagain
kasus.
c. RETARDASI
MENTAL BERAT
Tingkat intelegensia berkisar 20 -34, pada umumnya cirinya
hampir sama dengan retardasi mental sedang dalam hal gambaran klinis. Namun
pada kondisi retardasi mental berat, menderita gangguan motorik yang mencolok dan
deficit lain yang bermakna secara kilinis, adanya kerusakan pada susunan syaraf
pusat.
d. RETARDASI
MENTAL SANGAT BERAT
Tingkat intelegnsia berkisar dibawah 20. Pemahaman atas
penggunaan bahasa sangat terbatas. Maksimal anak hanya memahami perintah dasar
dan mengajukan permohonan sederhana. Kemampuankoordinasi mata-tangan (motorik
halus), seperti memilih dan mencocokan benda, mungkin dapat dicapai, dengan
pengawasan dan petunjuk yang tepat dan mampu melakukan tugas praktis rumah
tangga. Biasanya ada disabilitas neurologik dan fisik lain yang berat sehingga
mempengaruhi, mobilitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar